Penjelasan Macam-Macam Pembelahan Sel dan Mengapa Sentriol Hanya Terbentuk Pada Sel Hewan dan Tidak Terbentuk Pada Sel Tumbuhan?

(Ditulis Oleh Elpona Theresia, Mahasiswa S1 Keperawatan UIMA)

Pembelahan sel terbagi menjadi tiga macam, yaitu pembelahan secara amitosis, mitosis dan meiosis.

1. Pembelahan Langsung (Amitosis)

Pembelahan secara amitosis adalah proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. proses pembelahan secara langsung yang disebut dengan pembelahan amitosis atau pembelahan biner. Pembelahan biner banyak dilakukan  organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah  menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya. Pembelahan biner di mulai dengan  pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma. pembelahan biner pada organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada daerah  yang di sebut  nukleoid. DNA pada bakteri relatif lebih kecil di bandingkan dengan DNA pada sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas menjadi kromosom sebelum pembelahan.

2. Pembelahan Mitosis 

Pembelahan sel secara mitosis adalah proses pembelahan sel yang terjadi di bagian sel somatis (pada bagian sel yaang berfungsi sebagai penyusun tubuh) pada makhluk hidup eukariotik. Pembelahan secara mitosis terjadi pada setiap sel-sel induknya mempunyai sifat diploid atau yang biasa disebut 2n. Kromosomnya berpasangan dan akan menghasilkan  dua sel anakan  yang bersifat diploid. jumlah kromosom sel anakan  sama dengan jumlah kromosom induknya. Pada makhluk hidup  proses pembelahan secara mitosis terjadi pada bagian-bagian dari sel tubuh yang relatif masih muda yang akan mengalami suatu proses pertumbuhan dan perkembangan. Proses pembelahan secara mitosis tidak bisa langsung melakukan  proses pembelahan menjadi dua melainkan harus melalui beberapa tahap yaitu:

A.Tahap Profase

Pada tahap profase ini ,benang-benang kromatin akan memendek dan juga menebal dan membentuk kromosom,kemudian pada setiap bagian kromosom akan melakukan  proses pembelahan dan juga memanjang menjadi dua bagian ,yaitu pada masing-masing anak dari kromosom  yang sering disebut dengan kromatid,dan pada bagian dinding inti akan mulai melakukan proses melebur.

B.Tahap Metafase

Pada tahap metafase sepasang kromatid yang akan menuju ke bagian tengah sel langsung menepatkan dirinya pada bagian bidang  tengah dari sel-sel tersebut yaitu bidang ekuator. Bidang ekuator adalah tempat terjadinya proses pembelahan sel.

C.Tahap Anafase

Pada tahap anafase kedua bagian kromatid akan memisahkan dirinya dari pasangannya dan akan melakukan  pergerakan menuju ke bagian ujung  atau bagian kutub yang mempunyai arah yang saling berlawanan, pada bagian kromatid akan berlaku sebagai kromosom yang baru.

D.Tahap Telofase

Pada tahap telofase ini, kromatid mengumpul pada kutub yang berlawanan, benang spindel menghilang, kromatid memanjang kembali membentuk benang-benang kromatin. setiap bagian dari kutub akan terbentuk kromosom-kromosom yang memiliki sifat identik. maka bagian dari inti sel akan  mengalami proses pembentukan kembali.

3. Pembelahan Meiosis (pembelahan reproduksi)

Pembelahan secara meiosis adalah proses pembelahan sel yang bersifat reduksi yang bertujuan untuk menghasilkan gamet. Pembelahan meiosis merupakan proses pembelahan reduksi, karena terjadi pengurangan jumlah kromosom  diploid (2n) menjadi haploid (n). Pembelahan meiosis terjadi pada sel penghasil gamet pada organ kelamin jantan dan betina. Pembelahan meiosis terbagi menjadi dua yaitu meiosis I dan meiosis II.

Meiosis I terdiri dari :

a. Leptonema 

  1. Profase 1

Leptonema ( leptopten) adalah tahapan yang terjadi penggandaan kromosom menjadi kromatid kembar (sister chromatids).

b. Zigonema

Zigonema (Zigoten) adalah tahapan terjadinya tiap kromosom homolog berpasangan membentuk struktur bivalen yang dinamakan sinapsis. Tiap kromosom mengalami penggandaan menjadi dua kromatid kembar yang mana tiap bivalen terdapat empat kromatid kembar. Kompleks empat kromatid tersebut dinamakan tetrad.

c. Pakinema

Pakinema (Pakiten) adalah tahapan terjadinya penampakan visual pertama kalinya struktur tetrad. Tahapan ini juga mulai terjadi pindah silang (crossing over), yakni pertukaran materi genetik antara kromatid paternal dengan kromatid maternal.

d. Diplonema

Diplonema (Diploten) adalah tahapan terjadinya penampakan secara visual tempat terjadinya pindah silang yang disebut kiasma (jamak = kiasmata).

e. Diakinesis

Diakinesis adalah tahapan terjadinya perpindahan kiasma bergeser ke ujung kromosom. Tiap kromatid anggota tetrad semakin pendek, menebal, dan bergerak ke arah bidang ekuator sel. Nukleolus dan membran nukleus menghilang. Mikrotubulus / benang spindel yang keluar dari sentriol semakin memanjang dan menempel pada kinetokor.

2. Metafase 1 

Pada tahapan ini tetrad kromosom berada pada bidang tengah sel (ekuator). Pada tahapan ini sususan kromosom meiosis dapat dibedakan dengan kromosom mitosis yaitu tidak adanya struktur tetrad pada kromosom mitosis.

3. Anafase 1

Tahapan ini tiap kromosom homolog yang masing-masing terdiri atas dua kromatid kembar bergerak ke kutub sel yang berlawanan.

4. Telofase I

Masing-masing kromosom homolog telah mencapai kutub sel yang berlawanan. Pada tahapan ini diikuti sitokinesis dan interfase singkat yang langsung ke proses meiosis II.

• MEIOSIS II

1. Profase 2 

Kromatid kembar masih melekat pada sentromer

2. Metafase 2

Tiap kromatid kembar berjejer di bidang ekuator pembelahan. Terbentuk benang spindel yang menempel pada sentromer ke arah berlawanan di kutub sel.

3. Anafase 2

Benang spindel menarik komatid menuju kutub pembelahan sel sehingga menyebabkan kromatid kembar berpisah.

4. Telofase 2

Kromosom berada di kutub pembelahan yang kemudian dilanjutkan dengan sitokinesis menjadi 4 sel yang masing-masing sel terdiri dari kromosom haploid (setengah dari jumlah kromosom induk).

Alasan mengapa sentriol hanya terdapat pada sel hewan, karena bentuk sel hewan tidak tetap sehingga sulit membelah diri, oleh karena itu sentriol mengelilingi sitoplasma sehingga sel mampu membelah diri dengan baik. Sedangkan bentuk sel tumbuhan  tetap, sehingga tidak membutuhkan atau tidak memiliki sentriol.

2 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *