Pentingnya SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Sedari Dini

(Ditulis oleh Sri Rahayu Mastuti, mahasiswi S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju)

Melakukan pemeriksaan payudara sendiri merupakan upaya untuk mendeteksi dini kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan pada stadium lanjut. Seorang wanita harus menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mencegah terjadinya kanker payudara.

SADARI adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh wanita untuk memeriksa kondisi payudaranya sendiri dengan langkah-langkah khusus yang dapat mendeteksi kemungkinan terjadinya kanker payudara secara dini. Tindakan ini mudah dilakukan, tidak membutuhkan biaya, dan dapat dilakukan di rumah selama kurang lebih lima menit. SADARI sebaiknya dilakukan setelah seorang wanita mengalami menstruasi dan dapat dilakukan saat mandi atau berbaring. Meskipun sensitivitasnya hanya sekitar 20-30%, namun SADARI tetap penting dilakukan sebagai upaya deteksi dini.

SADARI adalah cara pemeriksaan payudara yang paling mudah, sederhana, dan murah karena tidak memerlukan biaya. Berbeda dengan jenis pemeriksaan payudara lain seperti mammografi, USG, MRI, PET Scan, dan biopsi, yang memerlukan peralatan canggih dan biaya yang mahal. Dalam SADARI, hanya perlu meraba dan memeriksa payudara untuk memastikan tidak ada benjolan atau kelainan apapun. Jika dilakukan secara rutin, SADARI dapat mendeteksi lebih dini masalah atau kelainan pada payudara dan memperoleh penanganan dengan cepat. SADARI sebaiknya dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena payudara dalam keadaan lembut, tidak keras, dan tidak membengkak pada masa itu, sehingga pembengkakan akan lebih mudah terdeteksi. Namun, pemeriksaan tidak sebaiknya dilakukan pada menjelang dan saat menstruasi.

Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian. Meskipun angka kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala masa tua. wanita premenopause (belum memasuki masa menopause) sebaiknya melakukan sadari setiap bulan, hari ke-3 setelah siklus menstruasinya selesai

Waktu dan Frekuensi

Waktu terbaik untuk melakukan sadari yaitu 2-3 hari setelah menstruasi, ketika kelembutan atau pembengkakan payudara hilang. Jika pada saat melakukan SADARI terdapat gumpalan atau perubahan yang tidak normal pada payudara, maka lakukan pemeriksaan pada ahli medis untuk mengevaluasi payudara klinis. Menurut penelitian Sari Septiani dan Mahyar Suara tahun 2013, Waktu melakukan SADARI yaitu hari ke 7-10 terhitung saat hari pertama haid dan tidak ada kata terlalu dini untuk memulai SADARI karena saat ini ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh perempuan dengan usia (15-20 tahun).

Dengan melakukan SADARI secara teratur, keberadaan kanker bisa ditemukan ketika masih berdiameter 1,2 cm. Sementara SADARI yang dilakukan tidak teratur, kanker biasanya baru ditemukan ketika mencapai diameter 2,5 cm. Jika wanita tersebut kurang terampil melakukannya, kanker yang ditemukan diamaternya bisa lebih besar lagi sekitar 3,5cm (Tim Naviri, 2016). Jadi dapat disimpulkan bahwa waktu dilakukannya SADARI yaitu 2-3 hari setelah menstruasi atau hari ke 7-10 terhitung dari haid pertama yang dilakukan setiap bulan dan teratur agar dapat mendeteksi dini kanker kelainan pada payudara atau dapat menemukan kanker sebelum stadium lanjut.

Pentingnya SADARI bagi Kesehatan Payudara

Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum ditemukan pada wanita setelah kanker kulit, tetapi Hal ini dapat dicegah dengan melakukan SADARI dengan rutin dan teratur. Namun, yang menjadi masalah selama ini deteksi dini yang sebenarnya relatif mudah itu sering tidak dilakukan, dengan berbagai alasan. Padahal cara tersebut sangat efektif dalam mandeteksi perkembangan kanker, sekaligus memperbesar tingkat kesembuhan seseorang jika sel kanker ditemukan sejak stadium dini.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan SADARI

Dalam melakukan SADARI, berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

  1. Teraba benjolan
  2. Penebalan kulit.
  3. Perubahan bentuk dan ukuran.
  4. Pengerutan kulit.
  5. Keluar cairan dari puting susu padahal tidak sedang menyusui.
  6. Ada rasa nyeri pada payudara tanpa penyebab jelas.
  7. Pembengkakan lengan atas.
  8. Teraba benjolan diketiak.

Jika terdapat kelainan seperti yang disebutkan diatas maka segera periksakan diri kedokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri

Buka seluruh pakaian bagian atas kemudian berdiri didepan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas didalam ruangan yang terang.

  1. Perhatikan payudara: bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri apakah simetris; bentuknya membesar atau mengeras; puting lurus kedepan atau berubah arah atau puting tertarik ke dalam; puting atau kulitnya ada yang lecet Kulit tampak kemerahan, kebiruan atau kehitaman; kulit menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk), permukaan kulit mulus, tidak ada kerutan atau cekungan.
  2. Ulangi pengamatan pada langkah satu dengan posisi kedua tangan lurus keatas.
  3. Ulang kembali pengamatan pada langkah satu dengan posisi tangan di pinggang.
  4. Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara dengan gerakan keatas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan lalu rasakan apakah terdapat benjolan.
  5. Berbaring di tempat tidur dan letakkan bantal tipis dibawah bahu kiri dan lengan kiri direntangkan keatas samping kepala kemudian gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil) mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Kemudian rasakan apakah terdapat benjolan.
  6. Kemudian ulang langkah kelima dengan posisi berdiri.
  7. Gunakan kedua tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting untuk mengetahui ada tidaknya cairan yang keluar dari  puting payudara.
  8. Meraba ketiak dan area sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *