Sistem Buffer, Substansi yang Mempertahankan pH (Asam-Basa) Tubuh
(Ditulis oleh Aenselijk Mery P, mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Indonesia Maju)
Sistem buffer adalah substansi yang mengkombinasikan asam dan basa, bereaksi secara langsung untuk menjaga pH, dan merupakan sistem yang menjaga keseimbangan asam-basa tubuh yang paling efisien. Buffer terdapat dalam darah, cairan intraseluler, dan cairan ekstraseluler. Buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH dengan menetralkan asam atau basa. Buffer atau larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi.
Tidak hanya berguna dalam ilmu kimia dan industri, larutan penyangga juga memiliki fungsi penting dalam tubuh manusia. Larutan penyangga (buffer) dapat mempertahankan pH saat penambahan sedikit asam atau basa maupun pengenceran dengan bereaksi dengan asam atau basa yang ditambahkan. Bila ditambah basa, komponen asam dari penyangga akan bereaksi dan menetralkan. Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH (tingkat keasaman) dari suatu larutan.
Fungsi Sistem Buffer dalam Tubuh
Sistem buffer dalam tubuh berfungsi agar menetralisir gangguan asam dan basa yang masuk ke dalam tubuh dua komponen penyangga dalam tubuh manusia, penyangga pH di dalam sel dan intrasel. System Buffer atau larutan penyangga yang ada di dalam tubuh manusia ada 3 yaitu:
- Dalam darah manusia yaitu larutan penyangga karbonat,
- Larutan penyangga hemoglobin, dan
- Larutan penyangga fosfat.
Ketiganya memiliki peran penting untuk mengontrol pH darah agar stabil sehingga darah dapat berfungsi dalam sistem metabolisme tubuh dengan baik. Fungsi larutan penyangga dalam tubuh manusia adalah menjaga atau mempertahankan pH darah. Dilansir dari Medicine LibreTexts, darah manusia harus memiliki pH sedikit basa yaitu sekitar 7,35 – 7,45. Untuk mempertahankan rentang pH yang sangat sempit,manusia memiliki sistem larutan penyangga yang sangat kuat. pH darah yang berubah dapat menyebabkan berbagi kondisi pada tubuh mulai dari denaturasi dan kehilangan fungsi protein, erosi jaringan tubuh, hingga kematian.