Kenali Penyebab Bayi Kuning dan Cara Perawatannya

(Ditulis oleh Evie Apriliyanti, mahasiswa Prodi S1 Kebidanan Universitas Indonesia Maju)

Setiap ibu pasti mengharapkan anaknya lahir dengan keadaan normal tanpa ada kekurangan atau gangguan apa pun. Meski begitu, ibu harus mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi pada bayi yang baru lahir. Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah penyakit kuning. Banyak ibu yang panik saat mengetahui jika bayinya mengalami penyakit kuning. Sebenarnya, berbahayakah masalah ini? Untuk lebih jelasnya, yuk kita ulas penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Bayi Kuning

Bayi kuning atau dikenal juga dengan istilah ikterus neonatrum merupakan kondisi dimana ketika kulit dan mata bayi menguning akibat kadar bilirubin yang tinggi. Normalnya kadar bilirubin pada bayi baru lahir seharusnya dibawah 5 mg/dL sejak 24 jam bayi dilahirkan. Penyakit kuning pada bayi baru lahir bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Penyakit yang satu ini umum terjadi pada bayi yang berusia 2-4 hari, dan akan menghilang dengan sendirinya setelah 1-2 minggu. Namun, bila penyakit ini tidak menghilang dengan sendirinya setelah 14 hari bayi dilahirkan, hal ini bisa jadi pertanda adanya penyakit pada bayi sehingga harus segera memeriksa kondisi bayi ke dokter.

Penyebab Bayi Kuning

Bayi kuning terjadi karena adanya penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin sendiri merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami. Kondisi ini sering menyerang bayi baru lahir, karena fungsi hati bayi belum berfungsi secara maksimal.

Sebenarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak ia berada dalam kandungan yang dihasilkan oleh plasenta. Setelah lahir, bilirubin dari aliran darah bayi akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus. Namun, karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna, sedangkan bilirubin yang dihasilkan lebih banyak, proses pembuangan bilirubin pun menjadi terhambat.

Bayi kuning yang disebabkan oleh adanya peningkatan bilirubin ini sangat umum terjadi dan disebut juga dengan penyakit kuning fisiologis. Selain itu, bayi kuning juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lain seperti:

  • Sepsis pada bayi
  • Infeksi virus atau bakteri
  • Perdarahan internal
  • Kerusakan hati
  • Kekurangan enzim tertentu
  • Sel darah merah bayi yang tidak normal sehingga mudah rusak
  • Ketidakcocokan rhesus dan golongan darah antara ibu dan bayi
  • Masalah pada sistem pencernaan bayi, termasuk atresia bilier
  • Bayi lahir prematur (usia kehamilan <37 minggu)
  • Serta bayi yang sulit mengonsumsi ASI juga berisiko tinggi mengalami bayi kuning.

Gejala Bayi Kuning

Pada umumnya, bayi yang terserang penyakit kuning akan menunjukkan ciri-ciri berikut:

  • Warna kulit bayi akan menguning, mulai dari wajah, dada, perut, dan kaki
  • Bagian putih mata bayi juga akan menguning
  • Urine berwarna hitam atau kuning pekat
  • Feses bayi berwarna pucat
  • Bermasalah saat menyusui
  • Rewel atau gelisah
  • Menangis dengan nada tinggi

Jenis-Jenis Bayi Kuning

KUNING NORMAL yaitu timbul pada hari ke 2 atau ke 3 dan tampak jelas pada hari ke 5 sampai dengan ke 6 dan akan menghilang pada hari ke 7 sampai dengan ke 14. Bayi tampak biasa, minum baik dan berat badan naik.

KUNING TIDAK NORMAL yaitu kuning terjadi sebelum umur 24 jam dan bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi kurang bulan. Biasanya disertai tanda-tanda adanya penyakit seperti suhu yang tidak stabil, malas menyusu, muntah, penurunan berat badan yang cepat, sesak nafas, gagal nafas, dan penurunan kesadaran.

Apakah Penyakit Kuning pada Bayi Berbahaya?

Kondisi bayi menguning tidak berbahaya, karena dapat hilang dengan sendirinya didukung dengan perawatan yang tepat. Penyakit kuning pada bayi dapat dikatakan berbahaya jika bayi lahir prematur, berat badan berkurang, tidak ingin menyusu, tangan dan kaki mulai menguning hingga oranye, golongan darah bayi berbeda dengan ibu, memiliki infeksi darah, hingga memar. Apabila muncul gejala seperti ini, maka bayi perlu penanganan lebih lanjut secara medis di rumah sakit. 

Perawatan dan Penyembuhan Bayi Kuning

Penyakit kuning pada bayi baru lahir tentunya dapat disembuhkan dengan cara yang paling sederhana dan bisa dilakukan di rumah, seperti menjemur bayi pada jam 7-9 pagi selama 15-20 menit dengan badan terbuka. Pastikan mata bayi tidak terpapar langsung sinar matahari, dengan menutupkan matanya, atau memposisikan bayi membelakangi matahari. Penting bagi Ibu untuk wajib memberi ASI 8-10 kali sehari. Dengan mencukupi asupan bayi, maka bilirubin dapat dikeluarkan lebih cepat dari tubuh melalui kencing dan tinja.

Apabila total serum bilirubin semakin meningkat, dokter merekomendasikan agar bayi melakukan fototerapi. Prosedur fototerapi sendiri adalah dengan menempatkan bayi di bawah lampu fluoresens yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau. Tujuannya untuk membantu mengeluarkan kelebihan bilirubin di dalam tubuh bayi. Selama prosedur dilakukan, bayi akan dibiarkan telanjang dengan kedua mata ditutup agar sinar fototerapi dapat mengenai seluruh tubuh bayi. Sinar dari fototerapi akan diserap oleh kulit untuk membantu mengubah bilirubin dalam bentuk urine dan feses supaya lebih mudah dikeluarkan oleh bayi. Fototerapi biasanya cukup efektif untuk perawatan bayi kuning, dan biasanya tidak mempunyai efek samping yang berarti.

Komplikasi Pada Bayi Kuning

Penyebab utama bayi kuning adalah kadar bilirubin berlebih di dalam darah. Meskipun jarang terjadi, tapi apabila kadar bilirubin meningkat secara berlebihan dan tidak dikeluarkan tubuh, bayi lebih berisiko menjadi tuli, terkena lumpuh otak (cerebral palsy), kerusakan otak (kernikterus) dan bahkan kematian.

26 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *