Tremor, Gemetaran yang Tidak Terkendali
(Ditulis oleh NOVI RAHMA FAUZIAH, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Tremor adalah gerakan gemetar tak terkendali yang terjadi berulang kali tanpa disadari pada satu atau beberapa bagian tubuh. Tremor paling sering terjadi di tangan. Namun, gerakan gemetar ini juga bisa terjadi di bagian tubuh lain seperti kaki atau kepala. Tremor bisa intermiten atau terus menerus. Kondisi ini tidak selalu menandakan kondisi yang serius, namun pada beberapa kasus, tremor bisa muncul sebagai gejala penyakit.
Tremor disebabkan oleh gangguan pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan otot. Gangguan tersebut menyebabkan kontraksi otot tidak terkendali yang menyebabkan tremor. Tremor dapat terjadi sebagai gejala gangguan yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan gerakan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan tremor seperti cedera kepala, multiple sclerosis, hipertiroidisme, penyakit Parkinson, dan stroke.
Selain sebagai gejala dari beberapa penyakit di atas, tremor juga dapat dipicu oleh beberapa kondisi, seperti adanya riwayat tremor pada keluarga, kadar gula darah rendah (hipoglikemia), lelah otot, gangguan kecemasan atau panik, konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau soda, keracunan alkohol, keracunan merkuri, gagal hati atau gagal ginjal, dan bisa karena efek samping penggunaan obat, seperti obat asma, amfetamin, kortikosteroid, lithium, dan beberapa obat antidepresan.
Ketahui Klasifikasi Tremor berdasarkan Faktor Penyebabnya
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tremor dapat disebabkan oleh penyakit tertentu atau dipicu oleh kondisi tertentu. Berikut adalah pembagian tremor berdasarkan penyebabnya:
- Tremor Esensial
Tremor esensial adalah bentuk tremor yang paling umum. Penyebab pasti tremor ini tidak diketahui, namun biasanya berhubungan dengan faktor keturunan. Seseorang yang orang tuanya memiliki tremor esensial memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama. - Tremor Psikogenik
Tremor psikogenik biasanya disebabkan oleh gangguan mental seperti depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Tremor ini bisa muncul tiba-tiba di bagian tubuh manapun dan biasanya tampak semakin parah saat penderitanya stres dan membaik saat stres mereda. - Tremor Serebelum
Tremor jenis ini disebabkan oleh kerusakan otak kecil(serebelum). Kondisi ini bisa disebabkan oleh stroke, tumor, atau multiple sclerosis. Biasanya gerakan gemetar pada tremor ini terjadi secara perlahan dan paling sering terjadi setelah tubuh menekan sesuatu, seperti jari menekan tombol. - Tremor Parkinson
Tremor ini terjadi sebagai bagian dari gejala penyakit Parkinson. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang berusia di atas 60 tahun. Tremor pada penyakit Parkinson biasanya terjadi saat istirahat. - Tremor Distonik
Tremor distonia terjadi pada penderita distonia. Tremor ini dapat terjadi pada bagian tubuh manapun dan ditandai dengan bagian tubuh yang bergerak secara memutar dan berulang-ulang. Kondisi ini biasanya mereda setelah istirahat. - Tremor Ortostatik
Penyebab pasti dari tremor ortostatik tidak diketahui. Tremor ini ditandai dengan kontraksi otot kaki yang muncul sesaat setelah berdiri dan menghilang saat orang tersebut mulai mengangkat kaki, berjalan, atau duduk. - Tremor Fisiologis
Tremor fisiologis biasanya disebabkan oleh penyakit di luar sistem saraf, seperti tirotoksikosis atau hipoglikemia. Jenis tremor ini akan hilang dengan sendirinya begitu penyebabnya diobati.
Berdasarkan waktu timbulnya gejala, tremor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1) Resting tremor, getaran ini terjadi saat istirahat, misalnya saat duduk dengan tangan disilangkan atau berdiri dengan tangan digantung. Tremor ini biasanya terjadi pada tangan dan jari; 2) Action tremor, getaran ini terjadi saat Anda melakukan gerakan, seperti menulis, mengetik, merentangkan tangan, mengangkat benda berat, atau saat jari menunjuk ke suatu benda.
Bagaimana Pencegahan dan Pengobatan Tremor?
Tidak ada tindakan anti-tremor yang benar-benar efektif. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengikuti anjuran pengobatan jika Anda memiliki kondisi yang menyebabkan tremor. Selain itu, lakukan hal berikut untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu tremor:
- Batasi atau hindari kafein jika menyebabkan tremor.
- Berhenti merokok.
- Hindari situasi yang dapat menyebabkan stres.
- Hentikan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Tidak ada pengobatan khusus untuk tremor. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin tidak diperlukan jika tremornya cukup ringan atau tidak disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu. Pengobatan biasanya dengan mengobati kondisi yang menyebabkan tremor. Misalnya, jika tremor disebabkan oleh hipertiroidisme, pengobatannya dilakukan dengan mengatasi hipertiroidisme, dan begitu juga untuk kondisi yang lainnya.
Berbagai jenis terapi juga dapat membantu pasien mengelola tremor dan beradaptasi dengan tremor sehingga mereka dapat terus melakukan aktivitas normal. Beberapa jenis terapi yang mungkin dilakukan antara lain:
- Terapi fisik (fisioterapi) untuk melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh
pasien; - Terapi wicara untuk mendukung pasien dengan gangguan bicara, kesulitan komunikasi dan
kesulitan menelan; - Terapi okupasi membantu pasien meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan
aktivitas sehari-hari; - Operasi/ Pembedanan. Jika tremornya parah, sangat mengganggu aktivits dan tidak hilang dengan cara-cara yang disebutkan di atas, dokter dapat menggunakan implan DBS (Deep Brain Stimulation), untuk mengarahkan impuls di otak. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tremor, terutama tremor esensial. Selain itu, dokter juga dapat menyarankan thalamotomi (pengangkatan bagian otak yang menyebabkan tremor) untuk menghentikan tremor.
Demikian artikel kesehatan kali ini, semoga dapat bermanfaat!
wah makasi bgt ka infonya sangat bermanfaat😻
artikelnya mudah di pahami, terimakasih infonyaaa
Bermanfaat sekali👍👍👍
Kerennnnn
edun well ajib info na
sangat bermanfaat
Semangat Terussss