Dehidrasi, Kekurangan Cairan dalam Tubuh
(Ditulis oleh MEILZA TRI WAHYUNI, mahasiswa S1 Keperawatan Univ. Indonesia Maju)
Air atau cairan merupakan komponen utama dalam tubuh manusia, karena merupakan unsur terbanyak dalam tubuh dan sangat berperan penting bagi kesehatan. Konsumsi cairan idealnya 2,5 liter per hari. Namun kebutuhan cairan juga harus disesuaikan dengan aktivitas, usia, cuaca, dan kondisi kesehatan.
Cairan sangat penting bagi tubuh karena setiap sel, jaringan, dan organ yang ada di dalam tubuh kita sangat bergantung pada air. Selain itu, tubuh juga memerlukan air untuk melindungi jaringan yang sifatnya sensitif dan membantu melembapkan bagian hidung, tenggorokan, dan telinga. Lalu dapat membantu kerja dari sistem pencernaan, membantu menstabilkan suhu tubuh. Maka ketika asupan cairan pada tubuh tidak terpenuhi, maka sel – sel pada tubuh tidak akan mampu menjalankan tugasnya dengan optimal dan akan sangat rentan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi diartikan sebagai kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar lebih besar daripada jumlah yang masuk. Jika tubuh kehilangan banyak cairan, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi juga kerap dianggap sebagai rasa haus yang normal dan banyak orang yang menyepelekan hal tersebut. Sehingga, apabila tidak ditangani dengan tepat, akan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius dan bisa berujung pada syok dan kematian.
Penyebab Dehidrasi
- Olahraga berat, bisa menyebabkan dehidrasi karena tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh yang panas akibat aktivitas olahraga tersebut. Maka di sela- sela olahraga kita dianjurkan untuk minum agar cairan di tubuh tercukupi.
- Tidur dalam suhu ruangan panas, kondisi ini rentan dialami oleh orang yang tidur siang,atau tidur dalam suhu ruangan yang panas. Karena udara yang panas akan membuat kelembaban tubuh menjadi rendah. Sementara, kelembaban suhu udara menjadi tinggi. dan tentu akan banyak keringat yang keluar. Kondisi tersebut sangat beresiko mengalami dehidrasi. Jadi, agar tubuh tetap terhidrasi, dianjurkan untuk mengonsumsi air yang cukup sebelum dan sesudah tidur.
- Diare dan muntah yang terjadi terus menerus dapat mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi karena tubuh mengeluarkan banyak cairan dengan waktu yang relatif singkat.
- Demam, semakin tinggi suhu tubuh maka semakin tinggi juga resiko seseorang mengalami dehidrasi. Karena saat demam tubuh sebisa mungkin akan tetap menjaga suhu dengan cara mengeluarkan keringat. Kondisi tersebut akan membuat kadar cairan dan elektrolit pada tubuh berkurang dan bisa mengalami dehidrasi.
- Hamil dan menyusui, pembesaran rahim ketika hamil akan mengakibatkan kandung kemih mendapat tekanan, hal ini akan membuat ibu hamil lebih sering buang air kecil. Dan kebutuhan cairan tubuh akan sangat tinggi karena adanya janin yang berkembang dalam rahim.Begitu pula saat menyusui,akan lebih mudah haus dan perlu mendapat asupan cairan lebih banyak agar produksi ASI tetap lancar.
- Pengidap masalah kesehatan kronis, contohnya diabetes. Kadar gula darah tinggi menyebabkan seseorang yang mengidap penyakit diabetes akan lebih sering buang air kecil dan kalo tidak segera diganti dengan menkonsumsi cairan yang cukup tubuh akan kekurangan cairan dan berisiko mengalami dehidrasi.
- Terlalu lama di ruang ber-AC, suhu ruangan yang dingin karena AC dapat membuat udara di sekitarnya berkurang dan ruangan akan menjadi kering. Hilangnya kelembapan ini juga memicu sakit kepala dan kulit terasa kering, itu tandanya tubuh mengalami dehidrasi.
- Terlalu banyak minum teh atau kopi, hal ini karena teh dan kopi mengandung kafein dan merupakan minuman yang bersifat diaretik yang menyebabkan meningkatnya produksi urine, sehingga akan lebih sering buang air kecil,otomatis cairan di dalam tubuh berkurang.Jadi, perbanyaklah minum air putih untuk menjaga cairan dalam tubuh, dan kurangi intensitas minum teh dan kopi.
Dehidrasi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu dehidrasi ringan dan dehidrasi berat. Saat mengalami dehidrasi seseorang akan mengalami gejala berupa:
- Gejala dehidrasi ringan:
- Mulut terasa kering
- Lelah dan lesu
- Rasa haus meningkat
- Kulit kering
- Pusing dan sakit kepala
- Penurunan frekuensi buang air kecil
- Perubahan warna urine menjadi kuning
- Kesulitan berkonsentrasi
- Gejala dehidrasi berat
- Rasa haus berlebihan
- Tekanan darah rendah
- Detak jatung berdebar tak beraturan
- Ritme napas menjadi lebih cepat
- Perubahan warna urine menjadi gelap dan pekat
- Demam
- Kulit menjadi lebih kering dan elastisitasnya menurun
- Sakit kepala yang hebat
- Pingsan atau mengalami penurunan kesadaran
- Kejang
Selanjutnya ada beberapa dampak dehidrasi, yaitu: kejang; hipotensi; syok hipovolemik; gangguan ginjal; alkaolis metabolik; asidosis laktat; masalah otak; heatstroke; liver iskemik; dan uremia.
Sangat bermanfaat, terimakasih mimin 🙂
semangat, mksii ilmunya🤩
Terimakasih kaka melsa sangat bermanfaat banget🙏
Artikelnya bagus sekali meilza, sgt bermanfaat terimakasih
Ahamdulilah terimakasih sangat bermanfaat banget🙏
Sangat bermanfaaf….
Masya allah sangat bermanfaat dan mudah dimengerti. Terimakasih
kerenn meilzaa!! semangat teruss nyaa.
Terimakasi meilza atas informasinyaa…
Good, mudah dimengerti.
Wah dapat ilmu baru! Terima kasih Meilza, sukses selalu 🙌🏻
Penyampaian mudah untuk dipahami, Terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat👍🏻
Sangat bermanfaat, thx for information 🙌
good mellll
terima kasih sangat bermanfaat😊
bermanfaat sama kerenn meil!
Sangat bermanfaat,terimakasih