Pencegahan HIV/ AIDS pada Remaja
(Ditulis oleh: NIKITA YUSUF, mahasiswa S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
JAKARTA – Tahukah kamu HIV/AIDS adalah salah satu topik yang tetap pusat perhatian seluruh dunia. Masalah HIV/AIDS menjadi masalah kontemporer yang berkaitan dengan perilaku berisiko manusia, karena masalah ini bukanlah masalah kesehatan semata. Orang dengan HIV/AIDS termasuk populasi yang rentan bermasalah secara sosial, ekonomi, budaya dan politik.
Masalah yang sering dialami pada masa remaja adalah masalah yang berkaitan dengan seksualitas yang terkadang menimbulkan berbagai permasalahan salah satunya adalah masalah yang berhubungan langsung dengan organ seks,terutama remaja yang kurang memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
Permasalahan yang kompleks seiring dengan masa transisi adalah hamil di luar nikah, aborsi, terinfeksi penyakit menular seksual, penyalahgunaan napza serta HIV/AIDS. Kasus penularan HIV di kalangan remaja tentunya juga tidak lepas dari kurangnya pengetahuan remaja tentang bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan pencegahan seks bebas.
Peningkatan kasus HIV di dunia pada remaja 15-24 tahun juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor ekonomi, tradisi, pendidikan dan pengetahuan. Pengetahuan adalah informasi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai pengalaman. Remaja yang cenderung memiliki emosi yang tidak stabil, mudah dipengaruhi oleh seseorang dengan alasan solidaritas, memiliki rasa ingin mencoba hal baru seperti minum minuman keras, merokok, penggunaan narkoba suntik, dan melakukan seks bebas dimana perilaku tersebut sangat beresiko tinggi terhadap penularan virus HIV/AIDS.
Sejak tahun 2005, sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS yang merupakan salah satu wujud upaya pencegahan HIV/AIDS. Dinas pendidikan menggagas program HEBAT! (Hidup Sehat Bersama Sahabat) dalam kurikulum sekolah & promosi kesehatan yang merupakan suatu program pencegahan penularan HIV/AIDS dan juga bertujuan untuk mencegah perilaku berisiko tertular HIV/AIDS di kalangan remaja.
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau bisa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia.
Gejala gejala HIV/AIDS ada 2 yaitu gejala mayor dan gejala minor, gejala mayor antara lain berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan gangguan neurologis. Gejala minor antara lain batuk menetap lebih dari 1 bulan, dermatitis generalisata, herpes zoster multisegmental berulang, kandidiasis orofaringeal, herpes simpleks kronik progresif, infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita dan retinitis oleh virus sitomegalo.
Adapun penularan melalui transmisi HIV/AIDS yaitu transmisi melalui kontak seksual,transmisi melalui darah atau produk darah, transmisi secara vertikal, transmisi melalui alat kesehatan yang tidak steril, transmisi pada petugas kesehatan dan petugas laboratorium.
Pencegahan penularan HIV dapat dilakukan dengan cara:
- Menghindari kontak seksual oleh orang yang diketahui menderita AIDS dan menggunakan obat bius secara intravena.
- Menghindari hubungan seksual dengan multipartner karena dapat memberikan kemungkinan lebih besar mendapat AIDS.
- Tidak menggunakan jarum suntik secara bersamaan.
- Tidak melakukan donor darah bagi orang beresiko tinggi HIV
Pencegahan HIV/AIDS selain dilakukan secara terpadu harus juga dilakukan pencegahan secara dini, pencegahan dini melalui kegiatan promosi yaitu 1) penyuluhan dan sosialisasi informasi yang benar pada masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat. 2) menyediakan media informasi yang bermutu,memadai dan mudah di akses oleh masyarakat, 3) memberikan pendidikan kepada remaja, khususnya siswa SMA tentang pencegahan HIV/AIDS dalam materi kurikulum pendidikan sekolah formal dan non formal yang terintegrasi dengan mata pelajaran jasmani dan kesehatan.
Peningkatan pesat jumlah orang dengan HIV/AIDS di beberapa provinsi bahkan dunia merupakan kenyataan yang memprihatinkan jika tidak di ambil langkah langkah konkrit untuk mencegah HIV/AIDS maka akan berdampak buruk. Pendidikan yang diberikan pada remaja adalah sebagai langkah untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sejak dini agar mereka terhindar dari perilaku berisiko HIV/AIDS.
Sangat bermanfaat informasinya😊Terima kasih banyak 🥰
Terimakasih materi nya yang sangat bermanfaat
🙏
Artikel nya bagus bnget, kita tau bagaimana cara mencegah penyakit HIV AIDS
Bagus info nya
Nice
Nice info
🙏🙏
Good
👍👍👍