Asam Lambung Naik, Waspada Gastritis
(Ditulis oleh: AMELIA KURNIAWATI, mahasiswa Prodi S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Asam lambung adalah zat asam yang termasuk golongan asam kuat yaitu asam hidroklorat (HCL). Penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
Ada 2 jenis penyakit gastritis yaitu :
- Gastritis akut, suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut.. sering diakibatkan oleh kesalahan diet, mis. Makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan-makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi.
- Gastritis kronis, suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori.
Mengetahui Apa Penyebab Terjadinya Gastritis
- Jadwal makan malam yang tidak teratur
Penyebab asam lambung naik yaitu pola makan tidak teratur khususnya di malam hari. Hal ini disebabkan karena setelah makan, tidak menyediakan cukup waktu untuk tubuh mencerna makanan dengan langsung tidur. Oleh sebab itu, mengatasi asam lambung yang naik, sebaiknya hindari makan dua jam sebelum tidur.
- Menjalani gaya hidup yang tidak sehat
Dapat mempengaruhi gejala asam lambung naik. Mulai dari kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol, kopi, hingga minuman bersoda.
- Tidak mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi
Tidak disebabkan oleh telat makan, namun kekenyangan juga akan menyebabkan hal yang sama. Semakin banyak makan, produksi asam lambung akan diproduksi lebih banyak, sehingga semakin besar kemungkinan nya untuk naik.
- Kelebihan berat badan
Tekanan pada area perut sehingga berisiko terjadinya GERD dan asam lambung naik.
- Konsumsi makanan pedas dan asam
Makanan pedas, asam dan berlemak dapat memicu produksi asam pada lambung.
Seseorang yang rentan terkena penyakit GERD:
- Memiliki berat badan berlebih
- Sedang hamil
- Sering merokok/ menghirup asap rokok
- Hernia hiatus.
Beberapa obat-obatan pun bisa menjadi pemicu timbulnya gejala GERD, antara lain:
- Benzodiazepin (jenis kandungan dalam obat penenang)
- Penghambat kalsium (calcium inhibitor) yaitu obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, seperti: nifedipin, amlodipine, dan verapamil
- Beberapa obat asma
- Obat anti inflamasi non-steroid (NSAID)
- Obat anti depresan (tricyclic)
Pengobatan GERD:
- Antasida
- Penghambat reseptor H2
- Proton pump inhibitor (PPI)
- Prokinetic agent
Perlu diingat, semua obat memiliki efek samping. Untuk itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan mana pilihan obat yang terbaik.
Untuk menghindari dan mengatasi Penyakit GERD:
- Menurunkan berat badan.
- Berhenti merokok.
- Menghindari makanan dalam porsi besar dan berat di malam hari.
- Menghindari makanan pemicu seperti coklat, kafein, dan alkohol.
- Makan maksimal 3 jam sebelum tidur.
- Tidak langsung berbaring setelah makan.
- Meningkatkan posisi kepala saat berbaring.
Good
Good
Wah menarik untuk anak muda yg suka jajan sembarangan
Wah menarik sekali buat kaum muda yg suka jajan sembarangan