Pengelolaan Data dalam Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
(Ditulis oleh: SRI YANTI, mahasiswa Prodi S1 Keperawatan – Universitas Indonesia Maju)
Sistem Informasi Kesehatan atau akrab disebut dengan SIK adalah seperangkat pengaturan yang mencakup data, informasi, metrik, prosedur, alat, teknologi, dan sumber daya. saling bergantung dan dikelola secara terpadu untuk memandu tindakan atau keputusan yang bermanfaat dalam mendukung pembangunan kesehatan.
Berbeda dengan sistem yang disetujui WHO, SIK di Indonesia dikembangkan untuk dapat mendukung ketujuh subsistem kesehatan nasional sebagai berikut:
- Upaya Kesehatan
- Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
- Biaya Kesehatan
- Sumber Daya Manusia di Bidang Kesehatan
- Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan
- Manajemen dan Peraturan Kesehatan
- Memberdayakan Masyarakat
Pengelolaan Data Kesehatan
Pengelolaan data kesehatan dimulai dari identifikasi sumber data hingga sampai tahap penerbitan. Data kesehatan diperoleh pusat kesehatan dan fasilitas kesehatan. Diadministrasikan dan didistribusikan ke unit medis kabupaten/ kota, rumah sakit dan BPJS. Dan juga dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, Rumah Sakit dan BPJS. Selain itu, data akan tergantung pada tingkat provinsi, hingga akhirnya di tingkat nasional. Dalam hal ini sering dipertimbangkan berupa Langkah strategis dalam melakukan tindakan yang berkaitan dengan status kesehatan di masyarakat, yang mana hal ini berdasarkan kondisi objektif yang dijelaskan oleh pemrosesan data. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja di organisasi kesehatan. Oleh karena itu, dilakukan pendistribusian obat-obatan, tenaga medis dan pelayanan medis lainnya yang berdasarkan kondisi objektif dari bidang tersebut sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dalam pengelolaan data.
Langkah-langkah yang diperlukan pengelolaan data infromasi kesehatan adalah:
#1 Mengarah pada Aktivitas Kerja
Dimana, semua orang yang melakukan pekerjaan dengan melakukan pengolahan data. Mereka mulai bekerja pada tahap persiapan yang berhubungan dengan tipe data yang diminta. Dalam tahap persiapan kemudian mengarah ke metode pemulihan dan pengobatan data.
#2 Melibatkan Pendampingan
Mendapampingi ke organisasi medis yang sedang mengelola data untuk melakukan pengelolaan data reesebut. Jadi kegiatannya dapat difasilitasi dengan menggunakan sistem trem. Sistem dapat didukung dengan penggunaan teknologi informasi, seperti: menggunakan sistem host, dll.
#3 Melibatkan Strategi
Strategi digunakan oleh organisasi dapat mempengaruhi aktivitas dan sistem kerja. Tentunya hal ini akan berdampak pada keakuratan data. Setiap organisasi memiliki strategi tertentu, membuat manajemen data. Sumber informasi dan data kesehatan diperlukan untuk menyediakan dan/ atau melaporkan data dan informasi kesehatan dengan kebutuhan informasi dan indikator kesehatan.
Lebih awal ketika kita membutuhkan data kesehatan hal ini membuat data akan lebih mudah didapatkan. Akhirnya, bisa digunakan di pengambilan keputusan dan kebijakan. Tentang kegiatan ini diselenggarakan oleh organisasi medis.
Sistem Informasi Kesehatan pada dasarnya adalah tulang punggung kesehatan elektronik karena merupakan sebuah sistem pengelola data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terpadu untuk mendukung manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Daftar e-kesehatan menurut ketua e-Indonesia Initiative Forum, Prof. Suhono Harso Supangkat, SIK masih terkendala jarak atau sinyal. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penerapannya e-kesehatan juga membutuhkan interoperabilitas yang kuat dan pengembangan rencana yang jelas.