9 Langkah Efektif Melindungi Rumah dari Virus dan Bakteri

July 14, 2022

Sehatku – Perilaku hidup sehat untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri dapat dimulai dengan menjaga kebersihan rumah. Tak cukup hanya rajin menyapu dan mengepel, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan benda-benda di rumah agar tak menjadi tempat menempelnya virus dan bakteri. Berikut ini langkah efektif untuk membersihkan benda-benda di rumah agar tetap steril:

1. Bersihkan benda-benda yang sering disentuh

Pilih benda-benda di rumah yang sering disentuh secara reguler untuk dibersihkan permukaannya, antara lain gagang pintu, handrails tangga, dan sejenisnya. Hal ini dikarenakan benda yang sering disentuh lebih rentan menjadi perantara penyebaran virus dan bakteri.

2. Gunakan handuk bersih dan air sabun

Lap permukaan benda yang sering disentuh dengan handuk bersih dan air sabun. Cara ini berguna untuk membersihkan permukaan benda agar terbebas dari kotoran dan debu.

Selama melakukan pembersihan, Anda disarankan menggunakan sarung tangan sekali pakai dan segera membuang sarung tangan tersebut ke tempat sampah tertutup setelah penggunaan. Hal ini untuk mencegah perpindahan virus dan bakteri ke tangan Anda saat membersihkan benda-benda tersebut.

3. Semprotkan cairan disinfektan

Setelahnya, Anda dapat menyemprotkan cairan disinfektan yang mengandung setidaknya 70% alkohol pada permukaan benda tersebut. Pastikan disinfektan yang digunakan tidak kedaluwarsa. Cuci tangan Anda secara baik dan benar dengan menggunakan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sesudah melakukan pembersihan.

Lakukan ketiga langkah tersebut secara rutin untuk menurunkan risiko terinfeksi virus dan bakteri. Rumah yang bersih tak hanya membuat Anda dan keluarga lebih nyaman, tapi juga lebih sehat beraktivitas. Mari praktikkan terus perilaku hidup bersih sebagai kunci mencegah penyakit.

4. Peralatan Standar Kebersihan

Untuk mencegah kontaminasi virus, kuman atau bakteri, Anda bisa menggunakan peralatan kebersihan standar yang telah disertifikasi pemerintah. Pada bagian permukaan meja, kaca, atau kursi, Anda bisa menggunakan kain lap bersih dan cairan pembersih. Cairan pembersih yang dimaksud adalah cairan dengan label desinfektan.

5. Desinfektan Buatan Pribadi

Membuat desinfektan merupakan hal yang cukup mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu mencampurkan cairan klorin ke dalam air. Lalu semprotkan ke setiap bagian ruangan rumah Anda, Sehingga dapat dipastikan bahwa rumah telah bersih dan bebas dari virus.

6. Kantin Belanjaan atau Pakaian Dari Luar

Anda tidak tahu kuman, bakteri, atau virus corona dapat menempel dari barang-barang yang dibawa dari luar rumah. Oleh karena itu, usahakan untuk melakukan desinfeksi pada tiap barang yang akan dibawa masuk ke rumah. Bila produknya adalah makanan, cuci menggunakan air bersih.

7. Pakaian dan Celana

Untuk membersihkan pakaian atau celana sehabis pakai, sebaiknya gunakan deterjen atau peroksida yang memiliki sifat basa. Sifat basa diketahui sangat ampuh membunuh bakteri, kuman, hingga virus. Oleh karena itu, pastikan Anda telah menggunakan produk kebersihan yang tepat.

8. Kompartemen Pencuci Piring

Bila Anda memiliki mesin pencuci piring otomatis. Utamakan untuk menggunakan mesin yang telah tersertifikasi. Biasanya suhu dalam mesin harus mencapai 150 derajat celcius. Suhu ini akan membunuh bakteri, kuman dan virus dalam proses pencucian piring secara otomatis

9. Ventilasi dan Filter Udara

Penyebaran penyakit dapat terjadi melalui media apa saja. Salah satunya adalah dari udara yang Anda hirup. Apalagi bila Anda menggunakan mesin pendingin ruangan atau AC yang jarang dibersihkan. Tentu potensi penyakit datang menjadi lebih tinggi. Di sisi lain, Anda bisa memilih filter ruangan yang menggunakan cahaya ultraviolet yang lebih efektif saat membunuh patogen pembawa penyakit. Beberapa AC juga telah dilengkapi alat penyaring sekaligus penangkapan debu atau partikel kotoran. Fungsinya juga telah disempurnakan karena hanya membunuh bakteri, kuman, atau virus yang dapat menyerang manusia.

(Ditulis oleh Chris Bismar Perbakeli, mahasiswa Prodi S1 Terapan K3 – UIMA)