Peduli Kesehatan Jantung Pada Gaya Hidup Modern

Jantung adalah sebuah organ tubuh manusia yang berongga serta berotot yang berperan dalam sistem peredaran darah manusia. Jantung mengendalikan seluruh kegiatan peredaran darah, dengan melibatkan pembuluh darah sebagai salurannya. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui kontraksi berirama dengan bantuan listrik jantung. Darah ini dipompa ke seluruh tubuh.

Jantung merupakan organ vital yang bekerja tanpa henti karena berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Meskipun masih muda, bukan berarti kita mengabaikan kesehatan jantung. Justru dengan menerapkan pola hidup sehat atau kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi jantung, maka kita bisa memiliki jantung yang tetap sehat sampai masa tua nanti.

Meskipun stroke, serangan jantung, atau kondisi jantung lainnya lebih sering ditemukan pada orang-orang yang berusia 60 tahun keatas, namun anak-anak muda yang berusia 20 tahunan juga perlu mewaspadai penyakit jantung di era gaya hidup yang modern ini.

Penyakit Jantung dapat Menimpa Siapa Saja

Penyakit jantung di usia muda bisa terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga, pola makan yang buruk, dan kebiasaan tidak sehat yang dilakukan selama bertahun-tahun. Banyak aktivitas masyarakat modern yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat aktif, antara lain: malas berjalan, banyak duduk, tidak ada waktu olahraga karena pekerjaan menumpuk, serta mengkonsumsi makanan cepat saji. Karena itu, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dapat menjadi investasi penting untuk kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Macam-macam Penyakit Jantung

Ada banyak macam penyakit jantung yang bisa menimpa seseorang. Macam-macam penyakit jantung tersebut antara lain:

#1 Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).

#2 Serangan Jantung
Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

#3 Aritmia
Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik.

#4 Kardiomiopati
Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

#5 Gagal Jantung
Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.

#6 Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (Tetralogy of Fallot). Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.

Apakah ada Hal Lain yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?

Jawabannya, ada. Seseorang berisiko tinggi terkena penyakit jantung diatas apabila mengalami kondisi berikut ini:

  • Kolesterol tinggi.
  • Hipertensi.
  • Diabetes.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering merokok, jarang berolahraga.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, atau menjalani pengobatan kemoterapi.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung di Era Modern

Berikut ini beberapa pilihan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung di era modern:

1. Menghentikan kebiasaan merokok/menjauhi asap rokok
Perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung. Tidak hanya perokok sendiri, orang-orang di sekitarnya yang menghirup asap rokok (perokok pasif) juga lebih berisiko mengalami penyakit tersebut. Hal ini karena zat beracun pada rokok dapat merusak pembuluh darah jantung, sehingga lama kelamaan aliran darah pada jantung menjadi terganggu. Akibatnya, fungsi jantung juga akan terganggu karena kekurangan oksigen dan nutrisi.

2. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin
Aktif secara fisik atau rutin olahraga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sempatkan waktu untuk berolahraga sekitar 20–30 menit setiap hari, karena manfaatnya sangat baik untuk kesehatan jantung. Pilihan olahraga ini bisa berupa jalan kaki, jogging, berenang, atau sekadar naik turun tangga.

3. Mengurangi konsumsi lemak jenuh
Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang menumpuk berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung. Oleh karena itu, batasi konsumsi lemak jenuh. Lemak jenis ini banyak terdapat pada daging merah, kulit ayam, makanan olahan, makanan yang digoreng, margarin, serta produk susu kaya lemak.

4. Mengonsumsi lebih banyak serat
Menu makanan kaya akan serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat bisa didapatkan dari buah-buahan, sayuran, gandum, kacang, dan sereal. Penuhilah kebutuhan serat paling tidak 30 gram per hari. Perlu diperhatikan bahwa konsumsi makanan berserat harus dilakukan secara bertahap. Sebaiknya jangan makan sayuran dalam jumlah banyak sekaligus, karena dapat mengakibatkan perut kembung. Saat mengonsumsi serat, minumlah lebih banyak air putih untuk melancarkan pencernaan.

5. Menjaga tekanan darah
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh darah organ-organ yang penting, seperti jantung dan otak, dapat berakibat fatal. Rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, serta membatasi minuman beralkohol adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi.

6. Menjaga kadar gula darah
Kadar gula darah yang tinggi tidak hanya dapat membuat Anda terkena diabetes, namun juga membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung. Hal ini karena gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung serta pembuluh darah. Beberapa upaya untuk mengurangi risiko diabetes adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah, dan mengurangi asupan gula. Selain itu, periksakan kadar gula darah secara rutin, terutama jika usia di atas 45 tahun.

7. Istirahat yang cukup
Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap hari. Kurang istirahat dapat meningkatkan risiko terkena penyakit darah tinggi, diabetes, dan serangan jantung.

Peduli Kesehatan Jantung dengan Melakukan Pemeriksaan

Pemeriksaan jantung adalah prosedur untuk mendeteksi gangguan pada jantung. Selain untuk mendiagnosis, pemeriksaan jantung juga dapat mengukur risiko seseorang terkena penyakit jantung sebelum gejalanya muncul. Dengan kata lain, pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung. Pemeriksaan kondisi jantung sebagai salah satu organ vital, sebaiknya dilakukan sejak memasuki usia 20 tahun. Untuk usia 30 tahunan keatas maka dapat melalukan pemeriksaan jantung setahun sekali. Pemeriksaan jantung yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Elektrokardiogram
Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan untuk merekam aktivitas listrik jantung. EKG merupakan pemeriksaan yang sering digunakan untuk memantau kondisi jantung dan mendeteksi gangguan jantung dengan cepat.

2. Ekokardiografi
Ekokardiografi adalah pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang suara. Ekokardiografi berguna untuk memantau kondisi jantung, termasuk kondisi katup dan kemampuan jantung dalam memompa darah.

3. Uji tekanan (stress test)
Uji tekanan atau stress test adalah pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung saat pasien melakukan aktivitas fisik, seperti berlari atau yang biasa dikenal dengan nama tes treadmill. Pemeriksaan ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan aliran darah dari dan ke jantung.

Lakukan pemeriksaan jantung jika mengalami gejala nyeri dada atau angina pektoris, mudah lelah atau mudah pingsan, jantung berdebar atau berdenyut tidak teratur, sesak napas, pembengkakan di tungkai. Peduli Kesehatan Jantung dengan rutin melakukan pemeriksaan, harus selalu kita ingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

(Ditulis oleh: FIA DIANTI OKTAVIANI, mahasiswa S1 Farmasi – Universitas Indonesia Maju)

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *