Etika Batuk yang Benar untuk Mencegah Penularan
SehatKu – Di masa new normal, kita perlu sekali mengetahui mengenai etika batuk yang bener dan kita perlu mempraktikkan etika batuk di mana dan kapan pun, etika batuk ini penting dilakukan untuk meminimalkan penularan penyakit. Batuk yang terjadi sesekali sebenarnya merupakan hal yang wajar, tetapi etikanya ini perlu diperhatikan. Batuk adalah bentuk respons tubuh yang alami karena adanya zat asing yang masuk ke dalam sistem pernapasan. Refleks ini menjadi cara tubuh untuk mengeluarkan kotoran atau iritan yang mengganggu sistem pernapasan. Namun, batuk yang berlangsung secara menerus dapat menandakan terdapatnya masalah dalam sistem respirasi atau penyakit lainnya.
Kapan etika batuk dapat dilakukan? Etika batuk sebaiknya memang dilakukan kapan pun, sekalipun dalam keadaan sehat. Sementara, orang yang sakit sangat diwajibkan untuk menerapkan etika batuk ini upaya mencegah penyebaran penyakit yang paling umum diketahui adalah dengan menutup mulut dan hidung dengan tangan saat bersin dan batuk, tanpa sadar itu telah memindahkan bakteri dari telapak tangan ke benda lain atau orang lain yang nantinya bersentuhan dengan tangan dan penggunaan sapu tangan untuk menutup batuk juga tidak tepat.
Bagaimana Cara Menerapkan Etika Batuk?
Adapun cara etika batuk lebih dari sekedar menutup mulut dan hidung, terdapat beberapa langkah lainnya yang dapat kita ikuti bertujuan untuk meminimalkan penularan penyakit pada tubuh kita, yaitu dengan cara:
- Menutup mulut dan hidung dengan tissue langsung buang segera tisu yang digunakan ke tempat sampah, sebelum tisu tersebut disentuh atau bahkan digunakan oleh orang lain.
- Batuklah pada bagian dalam lengan atas, jangan pada telapak tangan. Bagian lengan atas merupakan bagian yang jarang berkontak dengan benda (gagang pintu, alat makan, atau telepon dll) atau melakukan sentuhan fisik seperti saat berjabat tangan dengan orang lain.
- Menjaga jarak dengan orang lain, ketika batuk jangan lupa untuk memalingkan wajah menjauhi dari orang-orang yang ada di sekitar. Etika batuk seperti ini dilakukan untuk memastikan tidak ada cipratan yang mengenai tubuh atau wajah orang lain.
- Mencuci tangan dengan sabun, ingatlah untuk selalu mencuci tangan setelah batuk. Sebagian besar penyakit pernapasan berbahaya disebarkan karena dari sentuhan tangan yang terkontaminasi ke bagian wajah.
- Menggunakan masker saat sakit, penggunaan masker juga sebaiknya digunakan dengan tepat. Ganti masker secara berkala atau cuci dengan sabun yang mengandung disinfektan jika menggunakan bahan masker yang bisa dipergunakan ulang. Meskipun sudah menggunakan masker, cobalah untuk tetap menjauhkan diri dari orang lain saat Anda batuk sehingga tidak menyebarkan kuman.
Cara melakukan teknik batuk yang benar yaitu dengan menarik napas, menahan, lalu mengembuskannya. Berikut langkah-langkah untuk melakukan huff coughing:
- Duduklah dengan tegak, dan posisikan dagu sedikit miring ke atas dengan kondisi mulut terbuka;
- Tarik napas dalam-dalam dengan lambat dan tahan selama 2 hingga 3 detik untuk mengisi paru-paru sekitar 3/4 dari ukuran penuh;
- Buang napas dengan kuat dan perlahan, untuk memindahkan lendir dari saluran udara yang lebih kecil ke saluran yang lebih besar;
- Ulangi gerakan ini hingga dua kali, lalu lakukan satu batuk dengan keras. Ulangi sampai bisa bersih dari lendir;
Itulah beberapa etika batuk dan teknik batuk yang benar yang bisa kita coba terapkan, agar orang lain dan orang yang kita sayangi terhindar dari penularan virus atau bakteri penyakit.
(Ditulis oleh: RIYAN APRIYANI, mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Universitas Indonesia Maju)