Pengaruh Makanan Cepat Saji Bagi Kesehatan

Makanan cepat saji atau fast food juga kita kenal dengan istilah junk food. Makanan cepat saji merupakan makanan tidak sehat yang mengandung tinggi kalori dari gula atau lemak. Dalam ilmu gizi, junk food merupakan kelompok makanan yang nilai gizinya minim atau sedikit. Sedikit serat makanan, mineral, protein, vitamin atau bentuk nilai gizi penting lainnya.

Namun, meskipun bukan makanan yang sehat, junk food sangat digemari oleh masyarakat luas. Secara umum mengapa junk food sangat disukai karena rasanya yang enak, penyajiannya cepat, mudah diperoleh dan tersedia secara luas. Makanan cepat saji memiliki tinggi kadar garam, tinggi lemak, mengandung soda, dan terbuat dari pewarna aditif (penambah cita rasa, pengawet, pewarna). Sayangnya jika makanan ini dikonsumsi berlebih akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan, baik pada anak, remaja, dan dewasa. Makanan cepat saji dapat meningkatkan beberapa penyakit seperti obesitas atau kegemukan, diabetes, hipertensi, kanker, stroke dan penyakit jantung.

Dampak Mengonsumsi Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan

1. Obesitas atau Kegemukan

Mengonsumsi makanan cepat saji diluar batas wajar meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas atau kegemukan. Kegemukan atau obesitas disebabkan karena gizi lebih pada tubuh. Lemak berasal dari kelebihan energi yang dikonsumsi kemudian disimpan dalam jaringan. Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif, seperti hipertensi, penyakit diabetes, jantung koroner, hati, dan kantung empedu.

2. Meningkatkan Faktor Risiko Diabetes

Saat ini telah banyak terjadi bahwa orang-orang masa kini tidak dapat melawan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang dapat memberikan efek buruk pada kesehatan. Sering mengonsumsi makanan cepat saji menyebabkan peningkatan gangguan metabolisme seperti resistensi insulin, diabetes tipe 2, kegemukan, serta gangguan kardiovaskular.

Salah satu penyebab diabetes adalah obesitas. Salah satu penyebab seseorang mengalami obesitas adalah akibat mengonsumsi makanan cepat saji yang umumnya memiliki kandungan gizi rendah. Risiko menderita diabetes melitus akan meningkat sesuai dengan indeks masa tubuh (IMT) orang yang overweight yaitu IMT diatas rata-rata.

3. Meningkatkan Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Makanan cepat saji, seperti kentang goreng, ayam crispy dan lainnya memiliki rasa yang enak bagi kebanyakan orang. Tanpa disadari, makanan tersebut mengandung garam yang tinggi dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus makan makanan tersebut. Tingginya kandungan lemak jahat dan natrium akan mengganggu keseimbangan sodium dan potasium dalam tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi.

Kandungan natrium yang tinggi telah diketahui sebagai faktor penyebab tekanan darah tinggi. Natrium diketahui mempengaruhi sistem renin-angiotensin pada ginjal yang nantinya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

4. Meningkatkan Faktor Risiko Kanker

Konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, seperti kanker pada organ sistem pencernaan. Mengonsumsi makanan cepat saji yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Hal ini karena makanan cepat saji kurang mengandung serat, namun tinggi gula dan lemak. 

5. Meningkatkan Faktor Risiko terjadinya Stroke

Pola makan yang salah seperti mengonsumsi makanan cepat saji berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke pada usia muda. Hal ini disebabkan karena kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan junk food yang dikonsumsi. Kolesterol tidak baik bagi kesehatan, yaitu apabila terjadi penyumbatan pembuluh darah. Apabila mengenai pembuluh darah otak, maka akan mengakibatkan stroke.

6. Meningkatkan Faktor Risiko Penyakit Jantung

Obesitas merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami penyakit jantung, sehingga orang yang obesitas memiliki risiko terjadinya penyakit jantung. Seseorang yang memiliki berat badan diatas rata-rata atau obesitas akan mengalami risiko penurunan fungsi jantung, termasuk fungsi jantung menjadi tidak normal.

Untuk mengimbangi konsumsi junk food atau fast food, maka sebaiknya langsung mengonsumsi buah dan sayuran agar asupan gizi dalam tubuh dapat terpenuhi dengan baik.  

Tips dalam mengonsumsi Junk Food:

  • Kurangi porsi makanan junk food
  • Seimbangkan asupan nutrisi setelah mengonsumsi junk food
  • Konsumsi sayuran atau buah setelah mengonsumsi junk food atau fast food
  • Mengonsumsi buah dan sayur segar
  • Hindari minuman beralkohol, merokok dan kebiasaan buruk lainnya

Selain mengimbangi dengan makan sayuran dan buah buahan, bisa dibantu juga dengan penambahan asupan suplemen vitamin yang memadai (tidak berlebihan), dan perbanyak minum air putih serta menerapkan kebiasaan hidup sehat.

(Penulis: SARI INTAN RAHAYU, mahasiswi Prodi S1 Gizi – Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Maju)

7 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *